Wednesday, September 21, 2011

Duckweed, Water Treatment Alami

 Apa itu Ducweed? Duckweed ( Lemna sp.) atau disebut ”sawuran” merupakan salah satu tumbuhan air yang menduduki tempat penting dalam jaring-jaring kehidupan. Tumbuhan ini banyak sekali ditemui di perairan dangkal, sawah, rawa-rawa dan danau.
Penyebarannya sangat luas hingga ke seluruh dunia terutama di daerah tropis dan daerah bertemperatur hangat. Sifat fisiknya berukuran kecil, tumbuh menggerombol, tidak mempunyai daun sejati dan batang tetapi hanya mempunyai akar (ada beberapa spesies yang tidak berakar) dan lapisan yang menyerupai daun yang berisi jaringan-jaringan pengangkut nutrien. Keluarga duckweed terbagi dalam 4 genus dan 37 spesies. Keempat genus tersebut adalah (Armstrong, 1996 dalam Raharjo, T., 1998) :
Genus Lemna            : Berakar tunggal, tubuh berbentuk oval.
Genus Spirodella       : Berakar jamak (2-12), tubuh berbentuk oval.
Genus Wollfiella         : Tidak berakar, tubuh rata atau datar.
Genus Wollfia            : Tidak berakar, tubuh berbentuk oval.

  • Taksonomi
Lemna sp. mempunyai klasifikasi sebagai berikut  (Kartez, 1996 dalam Raharjo, T., 1998):
Division         : Anthophyta.
Class             : Liliopsida.
subClass        : Arecidae.
Order            : Arales.
Family           : Lemna aceae.
Genus            : Lemna.

  • Fisiologis Lemna
Genus Lemna yang ditemukan oleh Prof. Wayne Amstrong berasal dari kata Limno yang berarti derah berawa. Tumbuhan ini mempunyai bentuk yang rata dan umumnya oval. Warna daun hijau atau hijau pucat, biasanya mengandung antosianin merah. Daun mengapung bergabung membentuk kelompok 2-8 buah (atau lebih) dihubungkan dengan stipe (jaringan penghubung antar daun) pendek. Berakar tunggal dengan pangkal akar menyatu dengan badan daun. Daun yang lebih tebal biasanya mempunyai akar yang lebih panjang (Raharjo T., 1998).

Ekologi Duckweed
Air sebagai media duckweed, harus memiliki persyaratan sbb :
  1. Mempunyai suhu yang optimum untuk mendorong proses hidup.
Suhu air mempunyai pengaruh yang besar terhadap proses metabolisme tumbuhan duckweed, karena suhu akan berpengaruh pada kelarutan oksigen dalam air. Makin tinggi suhu air, makin rendah jumlah oksigen yang terlarut.
  1. Mengandung unsur hara yang cukup.
Unsur hara yang ada dalam air dapat berasal dari limbah domestik yang masuk, sisa-sisa tumbuhan atau hewan yang sudah mati, masukan air sawah yang mengandung pupuk. Bahan-bahan yang masuk ke dalam sistem akuatik tersebut sebelum menjadi unsur hara yang siap diserap oleh duckweed terlebih dahulu mengalami proses penguraian oleh proses mikrobiologis.
  1. Mendapatkan sinar matahari yang cukup.
Intensitas cahaya matahari akan mempengaruhi proses fotosintesis duckweed. Sebagai tumbuhan hijau duckweed mempunyai klorofil sebagai absorben penangkap energi sinar matahari.
Duckweed dapat membentuk suatu ekosistem baru yang dinamakan ”ekosistem tanah basah” (Wetland Ecosystem). Salah satu mekanisme interaksi yang terjadi di dalam ekosistem tersebut adalah absorpsi. Ekosistem ini menyediakan tumbuhan dan mikroorganisme untuk proses absorpsi dan mengubah menjadi suspended partikel. Proses ini berguna untuk menurunkan kandungan logam berat, fosfor dan bahan organik lainnya (Raharjo, T., 1998).

Pemanfaatan Duckweed Untuk  Pengolah Limbah
Duckweed dapat dimanfaatkan untuk mengolah limbah. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Environmental Resources Enginering Department. at. Humbolt State University yang diujicobakan di City of Acarta, California dapat diketahui bahwa pengolahan limbah dengan memanfaatkan duckweed dengan efektif, biaya murah, hemat energi, dan fleksibel terhadap kebijaksanaan lingkungan (Raharjo, T., 1998).

From netsains.com

0 comments:

Post a Comment

Adds

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More